LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN I & II TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) di UNIT USAHA MARIHAT PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I & II yang dilaksanakan di Pusat
Penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat dilakukan dengan lancar. Lokasi
praktik kerja lapangan 1 & 2 dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit
Usaha Marihat yang beralamat di Jalan Pematangsiantar-Tanah Jawa, Marihat
Baris, Kec. Siantar, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. PPKS Marihat berjarak 135
km dari kota Medan dan berbatasan langsung dengan PTPN IV kebun Marihat.
Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah 137.28 ha dengan rincian 110.27
ha untuk pohon induk dan 27.01 ha untuk pohon bapak. Seluruh kegiatan yang
dilakukan di tempat PKL memuat tentang pengadaan bahan tanam, penciptaan
varietas, pembibitan, hingga penelitian dan konsultasi perkebunan. Jadwal kegiatan
yang diberikan kebun sudah sesuai dengan alur kerja yang seharusnya dikerjakan.
Terdapat beberapa divisi atau bagian yang ada di PPKS Marihat yaitu pemuliaan
dan bioteknologi tanaman, pohon induk, produksi, pembibitan, proteksi tanaman,
dan agronomi.
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu diawali di Kelti. Pemuliaan dan
Bioteknologi tanaman. Divisi ini mencakup persiapan persilangan varietas
(crossing plant), kultur jaringan, analisa tandan, pengamatan vegetatif tanaman
varietas baru, penimbangan tandan, dan pembibitan varietas. Secara garis besar
kegiatan di divisi ini untuk mencari dan menciptakan varietas yang baru.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan di divisi pohon induk. Divisi ini mencakup
kegiatan polinasi untuk memperbanyak varietas yang diinginkan. Kegiatan polinasi
dilakukan oleh pollinator. Setelah dari divisi pohon induk, kegiatan dilanjutkan ke
divisi produksi. Produksi yang dimaksud adalah perbanyakan kecambah yang
berasal dari kebun pohon induk. Divisi ini mencakup kegiatan persiapan benih
untuk dikecambahkan, pemecahan dormansi, dan perkecambahan. Selesai dari
produksi, kegiatan dilanjutkan ke divisi pembibitan. Kegiatan dilakukan seperti
pada umumnya dengan menggunakan teknik double stage. Ketiga dari kegiatan
terakhir merupakan unit kerja bagian BHT.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan di divisi kelompok peneliti ptoteksi
tanaman. Kelti ini mencakup kegiatan penelitian hama penyakit tanaman,
pembuatan bahan pengendalian OPT seperti pestisida, agen hayati seperti predator
alami, pathogen dan parasit. Selanjutnya berpindah ke kelti agronomi. Kelti ini
mencakup kegiatan mengenai penelitian tanah, cuaca, dan vegetatif tanaman. Di
kelti inilah yang bertindak sebagai rekomendator pemupukan.
Seluruh kegiatan yang dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit
Usaha Marihat dilakukan dengan memegang pedoman yang dikeluarkan oleh PPKS
sendiri. Jadi, semua tahap pekerjaan yang dilakukan berdasarkan atas prosedur yang
dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat.