STUDI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ULAT KANTONG DI KEBUN RAMBUTAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

Kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) adalah komoditas sebagai sumber devisa negara dan menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan kelapa sawit akhir-akhir ini cenderung
meningkat dan beragam, khususnya hama ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS) jenis ulat kantong. Penelitian di laksanakan di afdeling IV kebun rambutan PT Perkebunan Nusantara III. Waktu penelitian di laksanakan pada bulan Februari 2019. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisisdeskriptif, dengan cara menggunakan data – data sekunder di lokasi penelitian. Analisis data sekunder dilakukan dengan menggunakan data sensus sebelum dan
sesudah pengendalian, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji T dan korelasi dengan curah hujan dan produksi. pada intensitas serangan ulat kantong kategori rendah, diperoleh thitung 0,880 dengan ttabel 2,064 tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengendalian. Pada intensitas serangan ulat kantong kategori sedang, diperoleh thitung 4,655 dengan ttabel 2,064,terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengendalian.Pada intensitas serangan ulat kantong kategori berat, diperoleh thitung 6,292 dengan ttabel 2,064, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
pengendalian. Pengendalian dilakukan dengan metode injeksi batang menggunakan sistemik berbahan aktif Acheptane 75%. Jenis racun seperti ini cara kerjanya tak langsung membunuh hama, racun ini akan terserap kedalam jaringan tanaman melalui daun dan akar, sebab ulat kantong lebih sulit dikendalikan dari pada ulat lainnya, karena berada dalam kantong sebagai pelindungnya. Nilai korelasi tertinggi curah hujan dengan serangan ulat kantong terdapat pada intensitas serangan kategori sedang (r = 0,4191). Korelasi serangan ulat kantong dengan produksi tahun 2018 menunjukkan adanya hubungan korelasi yang kuat antara luasan yang terkena serangan kategori ringan dengan produksi 2018 dengan
nilai korelasi (r = 0,7113).