Pengaruh Penambahan Ekstrak Bawang Putih sebagai Antimikroba Pada Edible Film dari Batang Kelapa Sawit sebagai Pengganti Bungkus Bumbu Mi Instan

Edible film merupakan salah satu produk bioplastik yang dapat menjamin kualitas produk pangan yang dikemas. Edible film dapat dibuat dari amilum. Pada amilum terdapat kandungan amilosa dan amilopektin tinggi yang sangat baik bila digunakan sebagai bahan baku edible film. Akan tetapi untuk menghasilkan edible film yang tahan terhadap mikroba, diperlukan komposisi bahan tambahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih sebagai antimikroba terhadap kelayakan produk edible film yang telah dihasilkan pada penelitian se belumnya. Amilum sebagai bahan baku utama diperoleh dari BKS yang diserut pada bagian empulurnya, dimodifikasi dengan buffer asetat sebanyak 20 mL dan dipucatkan (bleaching) dengan H2O2 5% selama 30 menit pada suhu 60℃. Amilum termodifikasi kemudian dicampur dengan plasticizer dan ekstrak bawang putih di alat hot plate stirrer selama 30 menit dengan suhu 80℃. Setelah itu dilakukan pencetakan dan pengeringan produk edible film. Variasi konsentrasi ekstrak bawang putih yang ditambahkan di dalam formulasi edible film yaitu sebanyak 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% (v/v larutan). Dari penelitian ini didapatkan edible film terbaik dengan hasil uji transmisi uap air sebesar 5,33 g/hari.m2, uji ketebalan sebesar 0,06 mm, dan analisis DSC sebesar 75,22℃ adalah edible film dengan variasi ekstrak bawang putih 7,5%.