ANALISA PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADA KELOMPOK TANI TEBU BINA TANI DI KECAMATAN TAMANAN KABUPATEN BONDOWOSO JAWA TIMUR

Pengembangan tanaman tebu bertujuan untuk meningkatkan pasokan bahan baku industri gula dan kesejahteraan petani tebu. Industri gula tebu diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap struktur perekonomian wilayah dengan
meningkatkan pendapatan daerah. Luas lahan tebu pada Kabupaten Bondowoso pada tahun 2020 seluas 6.294 Ha, pada tahun 2021 seluas 6.615 Ha dan pada tahun 2022 seluas 7.494 Ha. Dari luasan areal tersebut di dapat pula data produksi tebu Kabupaten Bondowoso pada tahun 2020 sebanyak 32.250 ton, pada tahun 2021 sebanyak 37.540 ton dan pada tahun 2022 sebesar 41.266 ton. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bawah luas areal dan produksi tebu pada tahun 2020 hingga
2022 Kabupaten Bondowoso mengalami peningkatan. Hal ini perlu adanya pembuktian mengenai produktivitas yang dicapai sudah optimal ataupun belum dikarenakan peningkatan terlihat sangat signifikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menganalisis
pendapatan dan Tingkat kelayakan usahatani. Sebanyak 25 orang responden yang sudah 7 tahun bekerja sebagai petani tebu di Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso akan di berikan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang nantinya lembar kuesioner tersebut akan diisi sendiri oleh responden/petani. Lokasi penelitian masih digolongkan kedalam kata layak untuk dilanjutkan walaupun terdapat perbedaan pada lahan karena faktor-faktor yang mempengaruhi.
Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 13.392.151 per tahunnya. Selain itu, hasil uji kelayakan usahatani juga menunjukkan bahwa rata-rata R/C Ratio 2,5 dan B/C Ratio 1,4. Nilai kedua rasio
ini adalah >1 dimana dapat di artikan bahwa usahatani tersebut layak.