LAPORAN PENELITIAN EVALUASI KINERJA PEMURNIAN DI PG PAGOTTAN MADIUN BERDASARKAN PENGAMATAN PARAMETER NIRA ENCER DAN UJI JAR TEST

RINGKASAN
Salah satu penentu keberhasilan proses produksi dalam pabrik gula adalah tahapan pemurnian. Pemurnian berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang terkandung dalam nira dengan sebanyak-banyaknya tanpa menimbulkan kehilangan gula,sehingga diperoleh hasil kristal yang bersih. Selama pemurnian harus dijaga agar kerusakan sukrosa maupun monosakarida sekecil mungkin karena dapat menimbulkan kerugian-kerugian pada proses berikutnya. Nira mentah terdiri dari berbagai komponen yaitu: Air, Brix, Pol (gula), Bukan Gula (kotoran). Salah satu proses dari pemurnian yang sangat penting adalah pengendapan. Pengendapan merupakan proses pemisahan gumpalan- gumpalan endapan hasil reaksi defekasi secara gravimetris berdasar BJ endapan. Dari pengendapan diperoleh nira jernih dan nira kotor. Untuk mendapatkan kecepatan pengendapan yang maksimal, faktor/komponen yang perlu diperhatikan yaitu proses flokulasi, koagulasi, diameter endapan, dan suhu nira. Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengandapan yaitu single tray clarifier. Single Tray Clarifier PG Assembagoes didesain dengan menggunakan 1 buah input yang didistribusikan menggunakan launder dengan waktu tinggal 45-50 menit. Dengan waktu tinggal yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama, diharapkan nira encer yang dihasilkan akan mempunyai turbidity yang rendah dan angka kehilangan gula yang tidak terlalu besar. Turbidity yang normal untuk Single Tray clarifier dengan sistem pemurnian defekasi adalah 100 - 300 NTU. Sehingga diperlukan pengamatan hasil nira encer dan pengujian skala laboratorium untuk menentukan formulasi penggunaan bahan pembantu proses
pemurnian yang nantinya akan digunakan dalam skala pabrik. Salah satu pengujian tersebut adalah Jar Test. Hasil Jar Test akan digunakan sebagai panduan formulasi dalam proses pemurnian.