Perbandingan Aplimasi stimulan Terhadap Lateks yang dihasilkan dari Tamaman Karet Klon IRR118 dan GT1

Penggunaan stimulan berfungsi untuk meningkatkan produksi lateks yang dihasilkan tanaman karet. Dalam teknis aplikasi stimulan terdapat beberapa metode. Metode yang sering digunakan adalah Grm (Groove Method) dan Brm (Bark
Method). Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai metode aplikasi stimulan dalam meningkatkan hasil produksi lateks dari klon IRR118 dan GT1 serta mengetahui
metode aplikasi stimulan yang lebih optimal dan dapat meningkatkan hasil produksi lateks dan kadar karet kering (KKK). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Sukamangli PT. Perkebunan Nusantara 1 Regional 3. Penelitian dimulai April-Juni 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing perlakuan terdapat 5 sampel tanaman. Sehingga total terdapat 180 sampel tanaman. Data yang sudah diperoleh
kemudian diuji dengan menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan, apabila menunjukkan pengaruh nyata kemudian dilakukan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pada masing-masing perlakuan, dimana dari parameter pengamatan volume lateks tertinggi terdapat pada perlakuan Brm (Bark Method) dengan nilai rata-rata tertinggi 139 ml dan parameter pengamatan KKK tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (tanpa pengaplikasian
stimulan) dengan nilai rata-rata tertinggi 28,58%. Kemudian pada perbandingan klon dimana dari hasil volume lateks dan KKK yang didapatkan dari klon GT1 lebih tinggi dibanding klon IRR118.