PENGARUH LUAS LAHAN DAN PRODUKSI SERTA HARGA JUAL TEBU TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI TEBU DI KABUPATEN SITUBONDO

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian memiliki beberapa subsektor, salah satunya adalah subsektor perkebunan. Tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar ketiga setelah tanaman pangan dan
peternakan. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten dengan produksi tebu terbesar ke-8 di Jawa Timur yaitu sebesar 38.304 Ton dengan luas area 8.140 Ha. Kabupaten Situbondo sangat potensial dengan produksi komoditas tanaman tebu yang tinggi didukung dengan adanya beberapa agroindustri pengolahan tebu menjadi gula. Petani tebu di kabupaten Situbondo terbilang cukup banyak dan menyebar di beberapa kecamatan yang ada di Situbondo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh luas lahan, produksi tebu serta harga jual tebu terhadap kesejahteraan petani di lima kecamatan yang ada di Situbondo. Salah satu indikator yang bisa dipakai untuk melihat kesejahteraan petani adalah nilai tukar petani. Nilai tukar petani merupakan hubungan antara hasil yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibeli. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Pabrik Gula Wringin Anom yang mencakup data total luas lahan, produksi tebu, harga jual, nilai tukar
petani dan taraf kesejahteraan petani di beberapa kecamatan yang ada di Situbondo. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, produksi tebu dan harga jual tebu terhadap kesejahteraan petani adalah analisis regresi metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel luas lahan, produksi tebu dan harga jual sama-sama berpengaruh positif terhadap
kesejahteraan petani.