MANAJEMEN BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum. L) DI PT MADUBARU PG MADUKISMO KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PG Madukismo yang dikelola oleh PT Madu Baru beralamat di Jalan Madukismo No. 34 Dusun Padokan Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. PG Madukismo sendiri memiliki 16 wilayah tanam. Komoditas yang dikelola PG Madukismo adalah tanaman tebu
(Saccharum officinarum. L.) dengan hasil akhir gula kristal putih. Lahan PG Madukismo memiliki kondisi fisik lingkungan seperti jenis tanah yang terdiri dari tanah Latosol, Regosol, Grumusol, Mediteran, Andosol, Podsolik dan Alluvial. PG.Madukismo juga termasuk kedalam daerah beriklim tropis dengan tipe iklim basah.Kegiatan pemeliharaan tanaman yang ada di PG Madukismo yaitu segala kegiatan dan pengelolaan tanaman tebu dari persiapan lahan, pengolahan lahan, penanaman, kepras, pemeliharaan tanaman hingga tebang muat angkut.Pengelolaan kegiatan budidaya tebu harus terstruktur dan diiringi dengan manajemen seperti Perencanaan yang mencakup penyiapan alat dan bahan serta
uraian biaya yang akan digunakan saat kegiatan. Pengorganisasian merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya agar kegiatan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan merupakan tahapantahapan yang harus dikerjakan saat melaksanaan kegiatan budidaya tebu serta Pengawasan ditujukan untuk mengawasi jalannya kegiatan agar sesuai dengan SOP.Dalam pengelolaan tebu, Tebang Muat Angkut adalah kegiatan yang paling krusial karena kehilangan tebu banyak terjadi pada kegiatan ini. Kehilangan tebu yang terjadi dalam kegiatan ini dapat terjadi karena sisa tunggak dan pucuk yang tidak terpotong secara maksimal, serta terdapat tebu yang tertinggal atau tidak terangkut. Kegiatan Tebang yang dilakukan secara tidak maksimal tentunya akan menimbulkan dampak kerugian yang besar. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian dari TMA dapat dilakukan dengan mempersiapkan prasarana, sarana angkutan, sumber daya tenaga tebang, kondisi lingkungan, kelancaran giling pabrik dan sistem angkutan secara matang.