TUGAS AKHIR UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI EKSTRAK DAUN BAMBU (Gigantochloa apus) SEBAGAI BIOHERBISIDA TERHADAP TINGKAT KEMATIAN GULMA SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha)

INTISARI

UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI EKSTRAK DAUN BAMBU (Gigantochloa apus) SEBAGAI BIOHERBISIDA TERHADAP TINGKAT KEMATIAN GULMA SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha)

Moh Sururi
20.05.071

Sembung rambat merupakan gulma tahunan yang tumbuh merambat dengan cepat, gulma ini dominan tumbuh pada areal kelapa sawit belum menghasilkan hingga dapat membelit dan menutupi seluruh pelepah tanaman kelapa sawit. Bioherbisida mulai banyak dikembangkan sebagai alternatif dari penggunaan herbisida kimia yang terbukti dapat menimbulkan dampak negatif. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida yaitu daun bambu (Gigantochloa apus). Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) non faktorial yang terdiri dari 6 taraf perlakuan (0%, 10%, 30%, 50%, 70%, 90%) dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 24 unit perlakuan, setiap unit perlakuan terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah keseluruhannya 72 sampel gulma sembung rambat. Parameter pengamatan meliputi hari kematian gulma, persentase kematian gulma, berat basah gulma (g) dan berat kering gulma (g). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analyisis of Varians (ANOVA). Apabila berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa aplikasi bioherbisida daun bambu berpengaruh nyata terhadap hari kematian gulma, persentase kematian gulma, berat basah gulma (g), dan berat kering gulma (g) sembung rambat. Berdasarkan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) konsentrasi bioherbisida paling efektif dalam mengendalikan gulma sembung rambat adalah konsentrasi 90%.

Kata Kunci : Gulma, Sembung Rambat, Kelapa Sawit, Bioherbisida, Daun Bambu