IDENTIFIKASI JENIS GULMA DOMINAN PADA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) KELAPA SAWIT (Elaeis guinennsis Jacq) DI KEBUN PRAKTEK KRAJAN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Praktek Krajan Politeknik LPP Yogyakarta pada bulan Agustus 2023. Rancangan penelitian menggunakan metode Analisis Vegetasi
(ANAVEG). Penelitian dilakukan dengan metode irisan kuadrat dengan menentukan tempat penelitian secara purpose sampling yang dibagi menjadi 15 titik yang masing�masing plot berukuran 1 x 1 m. Gulma yang terdapat dalam masing-masing unit diidentifikasi dengan membandingkan foto dan mencocokkan ciri fisik yang terdapat dalam buku identifikasi. Setelah diidentifikasi, gulma kemudian difoto dan dicatatkan jumlah individunya. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah secara kuantitatif untuk menilai dominansi gulma dan variasi keanekaragaman gulma dalam komunitas berdasarkan parameter kerapatan spesies (Di), kerapatan relatif spesies (RDi), frekuensi spesies (Fi), frekuensi relatif spesies (RFi), indeks nilai penting (INPi), nisbi jumlah dominansi (SDRi), indeks keanekaragaman hannon (H’), indeks kemerataan (E) dan indeks dominansi (D). Berdasarkan perhitungan nilai SDRi dapat diketahui bahwa gulma Eleusine indica memiliki nilai dominasi yang paling besar diantara gulma-gulma lain yang ditemukan pada analisis vegetasi gulma. Gulma Eleusine indica merupakan gulma
golongan rumput (grasses). Selain itu gulma Eleusine indica merupakan golongan gulma semusim. Jika dilihat berdasarkan tempat tumbuhnya Eleusine indica merupakan gulma
yang tumbuh di area datar dan kering. Berdasakan golongan rumput (grasses), semusim,dan tumbuh didaerah datar, maka pengendalian yang direkomendasikan yaitu menggunakan bahan kimia jenis glifosat dengan dosis yang tepat dan memperhatikan resistensi gulma.