Peningkatan Mutu Sabun Cair Berbahan dasar Minyak Goreng Kelapa Sawit (Olein) dengan Penambahan Ekstrak Kulit Pisang (Musa acuminata x balbisiana)

Indonesia adalah produsen minyak nabati terbesar di dunia seperti Crude Palm Oil, tercatat menurut BPS 2021 berhasil memproduksi 45,1 juta ton. Disisi lain BPS juga mencatat bahwa lima tahun terakhir terjadi peningkatan produksi pisang nasional dengan rata-rata 5,2% pertahun. Hal tersebut disertai dengan meningkatnya konsumsi pisang dalam rumah tangga pada tahun 2021 mencapai 2,39 juta ton. Kondisi ini mengakibatkan perlunya pengelolaan hasil limbah rumah tangga termasuk kulit pisang yang efektif dalam memanfaatkan biomassa kulit pisang. Maka itu kemudian penelitian ini memfokuskan pada nilai-nilai kandungan yang terdapat pada kulit pisang untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk sabun kecantikan. Metode yang digunakan adalah saponifikasi dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Politeknik LPP yang bertujuan membuat sabun cair berbahan dasar minyak goreng dengan penambahan ekstrak kulit pisang dikarenakan kandungan kulit pisang yang mampu melembapkan kulit. Tahapan pembuatan sabun dengan memanaskan minyak goreng kelapa sawit dan memasukkan KOH 30% sebanyak 10mL pada suhu 60-70૰C selama 60 menit dan diaduk sampai terbentuk base soap, kemudian menambahkan gliserin sebanyak 5mL, aquades 80mL, esenss pisang, dan ekstrak kulit pisang dengan variasi 0,5mL, 1mL,1,5mL, dan variasi tanpa ekstrak kulit pisang. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pH, alkali bebas, bobot jenis, dan uji organoleptik. Hasil uji organoleptik terbaik yaitu pada sampel D dengan variasi 1 mL ekstrak kulit pisang, sedangkan seluruh varisi sabun cair ekstrak kulit pisang pada penelitian ini memenuhi standar SNI 4085:2017 untuk nilai pH dan analisa alkali bebas.