Aplikasi Jamur Trichoderma spp dan Lama Perendaman Untuk Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)

Salah satu permasalahan dalam meningkatkan produksi benih kelapa sawit adalah pada tahap awal perkecambahan. Dapat diketahui benih kelapa sawit memiliki kulit yang sangat keras sehingga harus melalui perlakuan khusus agar benih dapat berkecambah lebih cepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mencoba memberikan solusi berupa pengaplikasian jamur Trichoderma spp dan lama perendaman untuk pematahan dormansi pada benih kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Setiap perlakuan berisi 10 benih sehingga akan terdapat 150 benih .Perlakuannya adalah perendaman benih kelapa sawit dengan suspensi jamur Trichoderma spp dengan lama waktu yang berbeda, yaitu 15, 30, 45 menit. Berdasarkan hasil penelitian lama perendaman jamur Trichoderma spp dengan metode seed coating ternyata berpengaruh nyata terhadap peubah pengamatan jamur Trichoderma spp yaitu kerapatan konida dengan perlakuan terbaik yaitu P4 (dengan skarifikasi dan perendaman benih kelapa sawit dengan suspensi jamur Trichoderma spp selama 45 menit) pada uji lanjut BNT0,05 sedangkan pada peubah pengamatan viabilitas spora berdasarkan hasil uji sidik ragam didapati hasil tidak berbeda nyata yaitu 0,724955 < 3,4 (Fhitung < Ftabel). Sedangkan, variabel pengamatan pematahan dormansi benih kelapa sawit menunjukan bahwa perlakuan lama perendaman jamur Trichoderma spp belum mampu mematahkan dormansi benih kelapa sawit dan belum memberikan hasil perubahan yang signifikan hingga hari ke 42 setelah perkecambahan.

Kata Kunci : benih,dormansi, kelapa sawit, Trichoderma spp