LAPORAN AKHIR PENELITIAN FORMULASI PEMUPUKAN ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN HASIL Eleutherine palmifolia L. (Merr) SEBAGAI TANAMAN SELA DI PERKEBUNAN KOPI

Eleutherine palmifolia L. (Merr) atau yang dikenal dengan nama bawang Dayak adalah salah satu tanaman kelompok hortikultura yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Tanaman tersebut memiliki banyak manfaat karena mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti: flavonoid, fenol, naftakuinon beserta turunannya sebagai antibakteri dan antikanker. Pertumbuhan, hasil dan kandungan senyawa metabolit sekunder, salah satunya ditentukan oleh kebutuhan unsur hara. Selain itu, budidaya tanaman E. palmifolia juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan tanaman perkebunan sebagai tanaman sela yang dapat mengoptimalkan dari penggunaaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menerangkan respons tanaman E. palmifolia dengan pemberian kombinasi pemupukan organik terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan flavonoid total. Luaran penelitian adalah publikasi ilmiah dalam jurnal internasional Q3 atau jurnal nasional terakreditasi peringkat 1 (S1) atau peringkat 2 (S2). Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pupuk organik. Pemberian pupuk organik menggunakan minus-one test yang terdiri dari lima (5) perlakuan, yaitu: Tanpa pemupukan organik (P0); Pemupukan lengkap (N + P + K) (P1); Pemupukan N + P (tanpa pupuk K) (P2); Pemupukan P + K (tanpa pupuk N) (P3); dan Pemupukan N + K (tanpa pupuk P) (P4). Setiap perlakuan diulang lima kali sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman sehingga total terdapat 125 tanaman. Pengamatan dilakukan pada peubah: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah bunga, diameter umbi, bobot umbi per petak, dan bobot biomassa tanaman. Pengamatan juga dilakukan pada persentase intensitas cahaya di bawah naungan pohon kopi, suhu dan kelembaban udara. Pengujian dilakukan pada kadar klorofil dan total flavonoid. Adapun target Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) adalah 4, yaitu berupa validasi komponen – komponen pertumbuhan dan fisiologis tanaman E. palmifolia pada pemberian kombinasi pupuk organik yang dilakukan melalui percobaan di lapang dan pengujian di laboratorium yang saling terintegrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis pupuk kandang sapi (pukan sapi) menunjukkan bahwa kandungan C-organik telah memenuhi syarat minimal teknis sebagai pupuk organik padat berdasarkan Permentan No. 261 tahun 2019 tentang persyaratan teknis minimal pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah. Kandungan N-total pada pukan sapi, P2O5 pada pupuk guano, dan K2O pada abu sekam telah memenuhi syarat minimal teknis sebagai pupuk organik padat berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.130/5/2009 tentang pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah. Kriteria penilaian hasil analisis tanah awal menunjukkan kandungan C-organik (tinggi), N-total (sedang), C/N rasio (tinggi), P2O5 dan K2O (sangat tinggi) serta pH netral. Rata-rata persentase naungan di bawah tegakan pohon kopi adalah 55,86%. Pertumbuhan tinggi tanaman bawang dayak tidak dipengaruhi oleh perlakuan pemberian pupuk organik yang berbeda (P > 0,05). Aplikasi pemupukan organik lengkap (pukan sapi + guano + abu sekam) nyata menghasilkan jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, bobot umbi per tanaman, dan bobot umbi per petak yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pemupukan organik. Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan kadar flavonoid umbi bawang dayak. Rata – rata persentase naungan diperoleh sebesar 90,41% dengan suhu udara rata – rata sekitar 29,7°C.