Analisis Penerapan Good Agricultue Practices (GAP) Sebagai Faktor Penentu Produktivitas Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Desa Banjaroyo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

Produksi kakao yang fluktuatif setiap tahunnya dan tidak diimbangi dengan kepemilikan lahan yang besar, namun masih mempertahankan eksistensi dengan melakukan intensifikasi lahan menjadi latar belakang penelitian ini. Tanaman kakao merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat desa Banjaroyo dimana desa ini merupakan tempat Agrowisata yang menyajikan kegiatan agribisnis kakao mulai dari hulu sampai hilir. Muncul pemikiran untuk meneliti seberapa paham masyarakat tentang pengelolaan budidaya kakao yang sesuai dengan standar GAP dan penerapannya di lapangan. Sehingga jika ditemukan penyimpangan akan dilakukan perbaikan kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada petani kakao Desa Banjaroyo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, serta untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penentu produksi kakao di Desa Banjaroyo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan buku panduan teknis budidaya kakao dari Puslit Koka dan Kementerian Pertanian sebagai rujukan untuk kemudian dilakukan penilaian berdasarkan fakta di lapangan. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif untuk melihat kualitas dan kelayakan kuesioner dan jawaban dari responden, dan analisis kualitatif untuk menginterpretasikan data yang diperoleh. Terdapat 37 responden sebagai objek penelitian dimana dengan ketentuan sebagai petani kakao.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani kakao di Desa Banjaroyo masih tergolong rendah untuk menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dalam kegiatan budidaya tanaman kakao terlebih dalam indikator pengendalian hama dan penyakit tanaman. Faktor yang menjadi penentu produktivitas tanaman kakao pada penelitian ini adalah kesesuaian lahan, bahan tanam, dan manajemen panen. Diperlukan perbaikan seperti cara alternatif seperti penggunaan bahan alami ekstrak daun mimba, sanitasi kebun, maupun inisiatif melakukan pengumpulan dana guna memperoleh bahan kimia untuk pengendalian HPT.

Kata Kunci: Good Agricultural Practices (GAP), Produktivitas, Kakao, Syarat Tumbuh, Teknis Budidaya