PENGARUH JUMLAH KOMPOSISI AMPAS TEBU DENGAN SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang pembudidayaanya relatif lebih mudah, karena mempunyai daya adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan tumbuhnya, media tumbuh jamur ini memanfaatkan bahan yang mengandung lignoselulosa, bahan tersebut antara lain : jerami padi, serbuk gergaji, ampas tebu. Ampas tebu sebagian besar mengandung Lignocellulosa. Ampas tebu dapat memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan sebagai bahan media tanam jamur karena ampas tebu masih mengandung air 48-52%, gula 3,3% dan serat 47,7% yang baik untuk mendukung pertumbuhan jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jumlah ampas tebu dan serbuk kayu yang tepat sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih. Adapun komposisi tersebut akan mempengaruhi tinggi batang, berat basah, diameter tudung buah dan jumlah tubuh buah jamur tiram. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil rata-rata panjang tangkai tubuh buah jamur tiram yang tidak diberi ampas tebu yaitu P0 (2 cm) sedangakan media dengan menggunakan ampas tebu P1 (2 cm) , P2 (2,45 cm) P3 (3 cm) dan P4 (4,05 cm). Berat basah jamur tiram yang menggunakan campuran ampas tebu P1 (132,5 gr), P2 (138 gr), P3 (172,5 gr) dan P4 dengan berat (189 gr) sedangakan tanpa menggunakan ampas tebu dengan berat P0 (121 gr) saja. Diameter jamur tiram yang menggunakan campuran ampas tebu P1 (10,25 cm), P2 (11 cm), P3 (12,21 cm) dan P4 (12,75 cm) sedangakan tanpa menggunakan ampas tebu dengan diameter P0 (9,4 cm) saja. Untuk jumlah tubuh buah jamur tiram putih yang menggunakan ampas tebu sebagai media tanam yaitu P1 (9 buah), P2 (11 buah), P3 (11 buah) P4 (14 buah) sedangkan P0 (7 buah) saja untuk jumlah buah yang tidak menggunakan ampas tebu sebagai media pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih.