PENGARUH JUMLAH AIR SIRAMAN DAN WAKTU PADA PEMUTARAN TERHADAP WARNA ICUMSA DAN KADAR AIR DALAM GULA

Gula kristal putih merupakan bahan pemanis alami dari bahan baku tebu atau bit yang digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun untuk bahan baku industri pangan. Untuk mempermudah pemisahan gula dengan stroopnya maka salah satunya dilakukan dengan cara penambahan air siraman, dengan ditambahkan air siraman maka akan mencuci dan menghilangkan lapisan stroop yang masih menempel pada kristal gula. Banyaknya dosis air siraman akan berpengaruh terhadap mutu gula kristal, diantaranya yaitu warna ICUMSA gula dan kadar air dalam kristal. Pada penelitian ini diharapkan semakin banyak jumlah air siraman yang diberikan dalam proses pemutaran, maka kadar air dalam gula akan meningkat, semakin banyak jumlah air siraman maka warna ICUMSA atau warna gula dalam larutan akan semakin rendah tetapi dibatasi oleh jumlah prosentase pemberian air siraman yang memberikan penurunan warna ICUMSA yang signifikan tanpa banyak kehilangan gula yang terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah air siraman yang diberikan dalam proses pemutaran maka kadar air dalam gula akan meningkat. Serta warna gula dalam larutan (ICUMSA) akan semakin rendah. Jumlah air siraman yang paling optimal diberikan pada pemutaran gula yaitu 250% dari berat gula dengan lama waktu pemutaran 2 menit. Hasil warna ICUMSA yang di dapat yaitu 5.754,7627 IU dan hasil kadar air yang di dapat yaitu 0,7%. Kata kunci: Pemutaran, jumlah air siraman, warna ICUMSA, kadar air. Yang membedakan peneletian proyek akhir ini dengan praktikum pada umumnya ialah suhu air yang digunakan menggunakan suhu ruangan yaitu sekitar 27 – 30oC , kemudian pemberian air siraman pada 60 detik sebelum waktu pemutaran selesai, variasi waktu putaran yang relatif singkat 2 dan 4 menit, dan penggunaan bahan berupa gula GKP