Laporan Praktek Kerja Lapangan III Manajemen Pengelolaan Budidaya Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Di Pabrik Gula Wringin Anom PT. Perkebunan Nusantara XI Kabupaten Situbondo – Provinsi Jawa Timur

Praktek Kerja Lapangan (PKL) III dilakukan di Pabrik Gula (PG) Wringin Anom PT. Perkebunan Nusantara XI yang berlokasi di Jalan Raya Wringin Anom, Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. PG Wringin Anom memiliki bagian yang menangani lingkup budidaya tanaman tebu yaitu bagian tanaman. Bagian Tanaman juga melayani petani dalam permodalan dan bantuan budidaya tebu. Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) III berlangsung, saya telah mencoba dan mengamati kegiatan persiapan lahan, pembenihan tebu, penanaman tebu, kepras, pengairan, penyulaman tebu, pemupukan, pembumbunan, klentek, pengendalian gulma dan Tebang Muat Angkut (TMA). Setelah saya amati kegiatan budidaya tebu, ada beberapa hal yang menjadi sorotan saya yaitu ukuran got malang dan got keliling yang tidak sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP), tersedianya benih stek bagal yang kurang segar dan kurang sehat, penanaman tebu tidak sesuai waktu pola tanam, ketidaktepatan waktu pelaksanaan pemupukan dan banyaknya sampah daduk dan sogolan yang terikut dalam kegiatan Tebang Muat Angkut (TMA). Dari sisi manajemen, Manajer Tanaman Pabrik Gula Wringin Anom dibantu oleh Asisten Manajer untuk mengarahkan Kepala Kebun Wilayah (KKW) untuk mempersiapkan biaya per kegiatan budidaya tebu dengan mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan disesuaikan pada kebutuhan kebun. Sedangkan, pelaksanaan kegiatan kebun dipimpin oleh mandor dengan arahan dari KKW. Ada beberapa kegiatan yang tidak memperhatikan Standard Operational Procedure (SOP) sehingga hasil kegiatan kurang baik. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan agar kegiatan sesuai SOP dan memberikan hasil yang terbaik. Semoga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) III, saya bisa mendapat ilmu baru berupa manajemen budidaya tebu di PG Wringin Anom. Dan dengan adanya laporan ini, lebih ditekankan adanya praktek yang benar sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku di PT. Perkebunan Nusantara XI agar memberikan hasil yang terbaik.