KAJIAN PERBANDINGAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT YANG MENGGUNAKAN BIBIT UNGGUL DAN BIBIT ASALAN DI DESA LUBUK MUDA KECAMATAN SIAK KECIL KABUPATEN BENGKALIS RIAU

Masalah utama di Desa Lubuk Muda mengenai perkebunan kelapa sawit rakyat, diketahui bahwa 80% masyarakat menggunakan bibit asalan dengan umur tanaman 20-25 tahun yang kemudian sudah tidak produktif namun masyarakat tidak melakukan replanting dan enggan beralih kepada perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan bibit unggul.. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari perkebunan rakyat di Desa Lubuk Muda dan hasil analisa dari lab analitik kelapa sawit, kemudian di analisis menggunakan metode analisa data uji T-Test : Two sample assuming equal variance dengan taraf kepercayaan sebesar 95% untuk membandingkan antara kuantitas dan kualitas produksi perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Lubuk Muda yang menggunakan bibit unggul dan bibit asalan. Perbedaan dari rerata produksi lahan dengan bibit unggul dengan nilai 29,33 ton/ha/tahun dibandingkan dari rerata produksi dari lahan yang menggunakan bibit asalan dengan nilai 21,66 ton/ha/tahun didapatkan hasil bahwa produktivitas menggunakan bibit unggul lebih tinggi dibandingkan menggunakan bibit asalan.Bibit unggul dan bibit asalan terdapat perbedaan 3,63% lebih tinggi pada bibit unggul dibandingkan pada bibit asalan namun dengan Uji-T tidak menunjukkan nilai perbedaan yang signifikan , namun terdapat perbedaan yang signifikan pada persentase kadar air di tandan buah segar terdapat antara TBS bibit unggul sebesar 69,14 % dan bibit asalan 72,86 % yang menunjukan perbedaan secara signifikan dengan Uji-T. Kandungan asam lemak bebas pada bibit unggul sebesar 30.40 % dan bibit asalan 25,42 % dikarenakan perbedaan varietas dan adanya keterlambatan dalam pemanenan yang kemudian mempengaruhi besarnya nilai asam lemak bebas pada bibit unggul dan bibit asalan.