KUALITAS KOMPOS BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG, TRICHODERMA, DAN EM4

Limbah batang sawit mengandung unsur hara yang cukup besar sehingga sangat berpotensi menjadi bahan baku pupuk kompos. Unsur hara yang dikandung oleh limbah batang sawit diantaranya yaitu N; P; K; Mg dan Ca. Pemanfaatan batang kelapa sawit sebagai kompos memerlukan bioaktivator untuk mempercepat proses dekomposisi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kualitas kompos dengan menggunakan aktivator berupa mikroorganisme lokal bonggol pisang, Trichoderma sp dan EM4 terhadap pengomposan batang kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan April 2022 di Green House Politeknik LPP Yogyakarta dengan tahapan penelitian yaitu pembuatan MOL dan pembuatan kompos. Penelitian ini menggunakan MOL bonggol pisang, Trichoderma sp. dan EM4 sebagai perlakuan pada pengomposan batang kelapa sawit. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variable yang diamati pada penelitian ini yaitu 1) Pengamatan sifat fisik yang meliputi suhu, pH, warna, dan aroma kompos; 2) Pengamatan sifat kimia yang meliputi kadar C-Organik, rasio C/N, dan total unsur N, P, dan K; 3) Pengamatan kualitas kompos yang meliputi uji daya kecambah kacang hijau. Setelah itu hasil dari fermentasi yang sudah berbentuk kompos diuji kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar Keputusan Menteri RI Nomor 261 tahun 2019 megenai Pupuk Organik, Hayati, dan Pembenah Tanah. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diketahui bahwa parameter pengamatan belum memenuhi standar yaitu pada parameter pengamatan sifat kimia kompos yaitu kandungan C-Organik dan rasio C/N di semua perlakuan, serta kandungan total NPK pada perlakuan aktivator Bonggol Pisang. Sedangkan parameter pengamatan telah memenuhi standar yaitu pada sifat fisik kompos.