Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Pre Nursery

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Faktor yang mendasar dan memiliki peranan penting dalam industri perkebunan kelapa sawit yaitu pembibitan. Tahap pembibibitan akan menjadi penentu apakah bibit yang tumbuh sesuai dengan kriteria pertumbuhan bibit yang baik atau tidak. Salah satu yang menentukan hal tersebut adalah media tanam yang digunakan dan penyiraman tanaman. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui mengetahui pengaruh interaksi penggunaan komposisi media tanam berbahan subsoil yang dikombinasikan dengan frekuensi penyiraman yang berbeda. Metode dalam menganalisis data menggunakan uji anova dan uji DMRT tinggkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian dilihat dari analisis anova yaitu komposisi media tanam tanah subsoil + kompos (1:1) yang dikombinasikan dengan frekuensi penyiraman 2x memberikan pengaruh terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot basah, dan bobot kering bibit kelapa sawit di Pre-Nursery. Pertumbuhan terbaik dapat dilhat pada variabel bobot kering tanaman yaitu memilki rata-rata bobot kering bibit kelapa sawit 1,74 gram.

Kata Kunci : media tanam, tanah subsoil, penyiraman, kelapa sawit