KAJIAN SERANGAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros L) TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DIVISI 3 KEBUN BANGUN BANDAR PT. SOCFIN INDONESIA

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas non-migas potensial yang memiliki arti sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) merupakan hasil dari tanaman kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku untuk industry seperti minyak goreng, margarin, sabun, bahan pelumas, tekstil, kosmetik, dan bahan bakar alternatif. Serangan hama pada tanaman kelapa sawit dapat menyebabkan penurunan produksi bahkan kematian tanaman. Beberapa jenis hama penting yang menyerang tanaman kelapa sawit misalnya hama babi, tikus, kumbang tanduk, maupun hama ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS). Hama kumbag tanduk menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari umur 2,5 tahun dengan merusak pelepah daun dan tajuk tanaman. Hal ini mengakibatkan produksi tandan buah segar mengalami penurunan mencapai 69% pada tahun pertama. Selain itu, hama kumbang tanduk juga dapat mematikan tanaman muda mencapai 25%. Penelitian ini dilaksanakan di Divisi 3 kebun Bangun Bandar PT. Socfin Indonesia di Desa Aras Panjang, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi pabrik PT. Socfin Indonesia Bangun Bandar terletak 50 Km sebelah tenggara dari Kota Medan dengan topografi lahan datar hingga bergelombang dengan ketinggian 50 mdpl. Penelitian ini dimulai pada tanggal 18 April sampai 30 Juni 2022. Penelitian ini di uji menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini tingkat serangan hama kumbang tanduk di kebun Bangun Bandat PT. Socfin indonesia tergolong dalam kategori serangan ringan dan curah hujan mempengaruhi serangan atau perkembangbiakan hama kumbang tanduk.
Kata kunci : kelapa sawit, kumbang tanduk, curah hujan, produktivitas.