Pengaruh Jumlah Penambahan Air Imbibsi Pada Stasiun Gilingan Terhadap Kehilangan Gula Dalam Ampas Di Pabrik Gula Pandjie

Dalam industri pabrik gula dari bahan baku tebu, diupayakan sebanyak mungkin nira dapat terekstraksi dari tebu sehingga akan semakin banyak produksi gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan untuk mengektrak gula dalam ampas tebu yaitu dengan pemberian imbibisi, dimana hasil kerja imbibisi dipengaruhi oleh hasil kerja gilingan yaitu pencacahan dan pemerahan di stasiun gilingan pabrik gula.
Imbibisi diberikan dengan cara disemprotkan, dengan pemberian imbibisi yang optimal, tebu yang sebelumnya telah dicacah dan diperas akan menjadi lebih mudah mengetraksi gula yang tertahan dalam ampas tebu. Untuk mengetahui hasil kerja imbibisi dapat dilihat dari kadar pol ampas gilingan akhir.
Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengambilan data periode di pabrik serta analisa % pol ampas pada gilingan akhir. Untuk kadar % sabut ampas yang optimal yaitu pada kadar 23,72 dengan % pol ampas 2,54. Untuk pengaruh imbibisi % tebu terhadap HPG yang paling optimal adalah pada tanggal 23 dan 24 dimana diperoleh nilah HPG 97,53, untuk pengaruh % pol ampas terhadap factor campur yang paling optimal pada tanggal 22 juli sampe 24 juli dimana % pol ampas di dapat 2,54 dengan factor campur 19,46.