Pengaruh Kesegaran Tebu Terhadap Kadar Gula Reduksi dan Turbidity Nira Encer di Pabrik Gula Redjosarie, PTPN XI

Penundaan penggilingan tebu dapat menurunkan jumlah produksi gula, oleh karena itu sangat diperlukan adanya penanganan untuk mencegah adanya inversi sukrosa. Inversi sukrosa yaitu reaksi perpecahan sukrosa menjadi gula invert, yaitu glukosa dan fruktos yang tidak dapat di kristalkan. Sifat alami dari nira tebu salah satunya adalah mempunyai pH yang cukup asam sedangkan sukrosa lebih stabil pada suasana basa atau netral. pH asam akan mengakibatkan hidrolisis terhadap larutan nira. Gula reduksi saat keadaan basa atau
suhu tinggi akan pecah membentuk asam-asam organik dan meningkatkan intensitas warna pada nira. Gula reduksi yang bertambah terjadi karena inversi sukrosa menjadi gula invert
sehingga berdampak kerugian akibat kehilangan gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesegaran tebu terhadap gula reduksi menggunakan
metode schoorl dan Turbidity pada nira encer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesegaran tebu sangat berpengaruh terhadap kehilangan sukrosa. Kadar gula reduksi paling rendah pada waktu tenggang tebang-giling 24 jam yaitu NPP sebesar 1,45%, NM sebesar 1,36% dan NE sebesar 1,26% serta nilai Turbidity sebesar 66,87 mg/SiO2. Sedangkan yang
paling tinggi yaitu 72 jam dengan kadar gula reduksi NPP sebesar 1,89%, NM sebesar 1,67% dan NE sebesar 1,43 serta nilai Turbidity sebesar 74,07 mg/SiO2. Semakin lama
waktu tenggang tebang giling dapat menunjukkan kenaikan gula reduksi yang konstan. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat bahwa kualitas nira yang paling baik adalah nira yang dihasilkan dari tebu segar.