Analisis Rasio Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2016-2020

Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan, mengukur sejauh mana Aset perusahaan dibiayai dengan Liabilitas, mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan, dan menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, menggunakan rasio keuangan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana kinerja keuangan pada PT Astra Agro Lestari Tbk selama periode 2016-2020 berdasarkan rasio likuiditas yaitu current ratio dan cash ratio. Rasio solvabilitas yaitu debt to assets ratio dan debt to equity ratio. Rasio aktivitas yaitu inventory turn over dan total assets turn over. Dan rasio profitabilitas yaitu return on equity dan return on investment. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Data yang diteliti berupa laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk periode 2016 sampai dengan tahun 2020. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 berdasarkan rasio likuiditas, current ratio dinilai baik dan berada di atas standar industri, sedangkan cash ratio dinilai kurang baik dan berada jauh dibawah standar industri. Berdasarkan rasio solvabilitas, debt to assets ratio dinilai baik dan berada di bawah standar industri, sedangkan debt to equity ratio dinilai baik dan berada jauh dibawah standar industri. Berdasarkan rasio aktivitas, inventory turn over dan total assets turn over dinilai kurang baik dan berada jauh dibawah standar industri. Berdasarkan rasio profitabilitas, return on equity dan return on investment dinilai kurang baik dan berada jauh di bawah standar industri.