ZAT ALELOPATI YANG TERKANDUNG DALAM Ageratum conyzoides SEBAGAI BAHAN HERBISIDA PRA TUMBUH PADA BERBAGAI KONSENTRASI

Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang kehadirannya pada lahan pertanian dan perkebunan dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman. Pengendalian gulma secara kimia merupakan pengendalian menggunakan senyawa beracun yang dapat menghambat atau mematikan gulma menggunakan herbisida. Penggunaan herbisida memiliki efek samping yaitu residu pada lingkungan dan resistensi gulma. Pengendalian gulma dengan pemanfataan zat alelopati sebagai herbisida pra tumbuh menarik untuk dilakukan sebagai pengganti herbisida kimia yang memiliki efek samping dalam penggunaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efikasi ekstrak Ageratum conyzoides sebagai herbisida hayati dan mengetahui pergeseran gulma setelah aplikasi ekstrak Ageratum conyzoides. Penelitian tersusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7% ekstrak Ageratum conyzoides. Pengamatan dilakukan dengan melakukan Analisis vegetasi sebelum dan sesudah aplikasi ekstrak Ageratum conyzoides dengan menghitung nilai SDR untuk mengamati pergeseran komposisi gulma sebelum dan setelah aplikasi ekstrak Ageratum conyzoides. Korelasi berat basah dan berat kering gulma sebelum dan sesudah ekstrak Ageratum conyzoides. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya pergeseran gulma dari sebelum aplikasi pada anaveg 1 dan sesudah dilakukan aplikasi ekstrak Ageratum conyzoidez pada anaveg 2 seperti gulma Oplismenus hirtellus, Tradescantia fluminensis, Mentha longifolia, Axonopus compressus, Achyranthes aspera, Rupertia physodes, dan Centrosena pubescers bent yang tidak tumbuh kembali setelah dilakukan aplikasi ekstrak Ageratum conyzoides. Gulma yang mendominasi pada anavge 1 yakni Oplismenus hirtellus dengan nilai SDR 15,20 sedangkan pada anaveg 2 yakni gulma Spigelia anthelmia dengan nilai SDR 26,81. Hal ini menunjukkan bahwa zat alelopati/alelokimia yang terkandung dalam Ageratum conyzoidez berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma tahunan dengan tipe berdaun sempit, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma semusim berdaun lebar.