PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN BLOTONG DAN DADUK TEBU KERING DENGAN BAHAN PEREKAT MOLASSES

Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah banyak dimanfaatkan. Contoh biomassa yang dapat diolah menjadi energi terbarukan ialah dari limbah blotong dan daduk tebu kering. Blotong merupakan limbah padat yang
dihasilkan oleh pabrik gula yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dimanfaatkan sebagai pupuk oleh petani, sedangkan daduk tebu kering biasanya hanya dibiarkan terbuang atau dibakar kemudian menjadi pupuk untuk lahan tebu. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah daduk tebu kering dan blotong adalah dengan membuatnya menjadi biobriket sebagai bahan bakar alternatif. Hal ini
berkaitan dengan pengembangan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan energi yang sedang terjadi saat ini terkhusus negara Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui variasi konsentrasi perekat dari daduk tebu kering dan blotong terhadap kualitas biobriket. Pemanfaatan daduk tebu kering dan blotong untuk dijadikan bahan
baku biobriket menggunakan metode karbonisasi. Pada biobriket dilakukan beberapa pengujian yaitu kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat, pengujian nilai kalor dan
volatile matter. Dari penelitian ini terdapat 4 macam variasi konsentrasi perekat yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan perbandingan bahan 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4 dengan total bahan
20 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket terbaik dihasilkan pada briket dengan konsentrasi perekat 20%, perbandingan komposisi 1:1, Jumlah kadar air yang diperoleh dari hasil terbaik tersebut yaitu sebesar 0,011%, kadar abu 1,318%, dan nilai kalor sebesar 3680 cal/g. Nilai tersebut belum memenuhi standar mutu briket SNI No.01-6235-2000.
Kata kunci: Biomassa, Daduk Tebu, Blotong, Perekat, Briket