Pembuatan Pupuk Organik dari Blotong dan Daun Tebu Kering Dengan Metode Aerobik

Blotong merupakan limbah padat dari pabrik gula yang berasal dari endapan nira kotor yang ditapis di rotary vacuum filter. Blotong memiliki kandungan karbon, nitrogen, phospat, kalium dan beberapa mineral lain yang dapat mendukung perbaikan sifat tanah. Oleh karena itu, blotong mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman. Sedangkan daun tebu kering merupakan limbah dari kebun tebu yang memiliki kualitas rendah karena nisbah C/N yang tinggi. Bahan ini memungkinkan masih bermanfaat untuk mempertahankan kandungan bahan organik tanah (BOT) bila diolah dengan baik dan dikembalikan ke dalam tanah secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan blotong yang dicampurkan dengan daun tebu kering untuk dijadikan pupuk organik dengan cara pengomposan serta mengetahui kualitas pupuk organik yang sesuai dengan SNI dilihat dari rasio pencampuran blotong dengan daun tebu kering. Pengomposan merupakan metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik komplek menjadi bahan yang lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Pada proses pengomposan sendiri terdiri dari 2 metode, yaitu secara aerob (CO2, H2O dan panas) dan anaerob (CO2, NH3, H2S, CH4 dan asam organik BM rendah). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menujukkan komposisi perbandingan blotong dan daun tebu kering yang paling tepat dilihat dari rasio C/N nya adalah dengan perbandingan 75% Blotong + 25% Daun tebu kering sebesar 22,405 dengan aktivator EM4.