Pengaruh Pemakaian Abu Ampas Tebu Sebagai Bahan Tambahan Semen Terhadap Kualitas Batako Berdasarkan Kuat Tekan Dan Penyerapan Air. Penelitian ini dilakukan di Bantul Yogyakarta dan analisa di laboratorium Balai Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PJK) Yogyakarta.

Ampas tebu merupakan hasil limbah buangan yang berlimpah dari proses pembuatan gula (± 30% dari kapasitas giling). Abu ampas tebu yang berlimpah tersebut telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler sehingga dari hasil pembakaran tersebut menghasilkan abu ampas tebu. Limbah abu ampas tebu ini digunakan tujuan penelitian untuk mendapatkan nilai penyerapan air, densitas, dan kuat tekan pada material batako. Batako yang digunakan adalah batako yang tidak berlubang (pejal) berukuran 30 × 10 × 15 cm. Penelitian ini dilakukan dengan variasi yaitu 0%, 5%, 10%, 15%. Dalam pengujian dan penelitian batako meliputi pengujian penyerapan air, densitas, kuat tekan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan air tertinggi ada pada variasi 15% dengan nilai 13,9% dan nilai terendah ada pada variasi 0% dengan nilai 7,4% sehingga penambahan komposisi abu ampas tebu memenuhi standar penyerapan air sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Untuk nilai kuat tekan batako dengan penambahan abu ampas tebu dengan variasi 5%, 10% dan 15% masing-masing nilainya yaitu, 26,2 kg/cm2, 27,7 kg/cm2., 34,8 kg/cm2. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil kuat tekan batako masih berada diatas SNI 03-0349-1989 yaitu > 25 kg/cm2.

Kata kunci : Batako, Abu Ampas Tebu, Kuat Tekan, Densitas, Penyerapan Air