ANALISIS PRODUKTIVITAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) PADA TIPE MASAK AWAL DAN MASAK TENGAH DI PG KREBET BARU

Rendahnya efisiensi industri gula nasional adalah kondisi varietas tebu yang dipakai menunjukkan komposisi kemasakan yang tidak seimbang antara masak awal, dan masak tengah. hal ini berdampak pada masa tanam dan banyaknya tebu masak lambat yang ditebang dan diolah pada masa awal sehingga rendemen menjadi rendah. Tujuan dilaksanakannya study kasus ini adalah untuk mengetahui Bagaimana tingkat produktivitas tanaman tebu dari tipe masak awal dan masak tengah dalam 5 tahun terakhir serta mengetahui Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas tanaman tebu dari tipe masak awal dan masak tengah dalam 5 tahun terakhir di PG Krebet baru. Malang Jawa Timur. Adapun hasil perbedaan antara varietas masak awal dan masak akhir adalah rata-rata produktivitas tebu yang paling tinggi yaitu pada masak tengah varietas BL (Bululawang) dengan mencapai 50.23 Ton/Ha dibandingkan dengan produktivitas yang lainnya yaitu pada masak awal dengan varietas ps 881 mencapai 48.32
Ton/Ha, varietas KK mencapai 45.57 Ton/Ha, dan PS 862 mencapai 42.14 Ton/Ha. Sedangkan pada masak tengan yaitu varietas PSJK 922 mencapai 47.87 Ton/Ha dan PS 864 mencapai 41,21 Ton/Ha, dimana daat dilihat bahwa rata-rata produktivitas terendah adalah varietas PS 864. Penurunan hasil produktivitas tebu pada varietas PS 864 terjadi karena beberapa faktor seperti populasi tanaman di dilahan yang tidak dapat berkembang dan di pengaruhi oleh beberapa faktor.