Pengawasan dan Pengendalian Proses Pengolahan Gula Rafinasi di PT. Jawamanis Rafinasi Cilegon

Gula merupakan salah satu komoditi penting dan strategis. Permintaan gula meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan perkembangan industri pengolahan makanan dan minuman. Adanya peningkatan kebutuhan berdampak pada kurangnya produksi gula, sehingga dalam hal ini Indonesia melakukan kegiatan impor. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi gula, mendorong pemerintah untuk melakukan impor raw sugar dalam upaya memenuhi kebutuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mampu memproduksi gula dalam bentuk gula kristal rafinasi. Raw sugar merupakan gula kristal mentah yang mengandung lapisan mollases kotor disebabkan oleh pemurnian yang sederhana sehingga mengakibatkan kristal berwarna kecoklatan. Bahan baku raw sugar yang digunakan oleh PT. Jawa Manis Rafinasi berasal dari Brazil, India, Thailand dan Australia. Berdasarkan Food and Drag Administration (FDA), raw sugar tidak dapat secara langsung dikonsumsi karena masih mengandung kotoran, sehingga dalam hal ini perlunya proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut yang dilakukan dengan bahan baku raw sugar adalah produksi gula dengan kategori refined sugar/gula rafinasi. Parameter utama dalam pengolahan gula rafinasi adalah penghilangan warna raw sugar. Raw sugar dengan nilai warna material yang tinggi akan diolah agar menghasilkan warna sesuai dengan parameter gula rafinasi SNI. Proses pengolahan diantaranya yaitu mingling, affinasi, purifikasi, dekolorisasi, evaporator, kristalisasi, curing drying dan bagging. Agar mendapatkan mutu gula yang diharapkan perlu dilakukan pengawasan dalam proses pengolahan, pengawasan tersebut harus sesuai dengan parameter yang sudah ditetapkan.