EVALUASI PENGGUNAAN SKEMA PENGUAPAN MULTIPLE EFFECT DITINJAU DARI EFISIENSI ENERGI DI PT. SINERGI GULA NUSANTARA PABRIK GULA JATIROTO LUMAJANG JAWA TIMUR

Penguapan adalah transisi fase dari cairan ke gas yang terjadi akibat energi panas. stasiun penguapan pabrik gula bertujuan untuk menguapkan air yang terkandung dalam nira sekaligus meningkatkan konsentrasi zat terlarut nira agar relatif mendekati titik jenuh (30-32ºBe) untuk memudahkah proses kristalisasi gula pada stasiun masakan. Proses evaporasi pada pabrik gula membutuhkan banyak energi berupa steam sebagai sumber pemanas, bahkan stasiun evaporasi pada pabrik gula merupakan bagian yang paling banyak menggunakan steam yaitu mencapai ±40% dari total kebutuhan steam pabrik gula oleh karena itu perlu dilakukan efisien energi dengan skema multiple effect. Pada penilitan ini efisiensi energi ditinjau dari penggunaan uap bekas, temperature drop dan luas pemanas. Penelitian ini membandingkan tekanan uap bekas sesuai SOP PG. Jatitoto dengan kondisi real di lapangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada tekanan 0,8 kg/cm2 G penggunaan uap bekas sebesar 121,431 ton/jam, temperature drop 41,65°C dan luas pemanas badan akhir perlu ditambahkan 70,52 m2 sedangkan pada tekanan 0,6 kg/cm2 G penggunaan uap bekas sebesar 117,816 ton/jam, temperature drop 39,62°C dan luas pemanas badan akhir perlu ditambahkan 361,99 m2. Kekurangan luas pemanas dapat diatasi dengan membuat model operasional stasiun penguapan yang tidak sepenuhnya continue dan menambah tekanan vakum badan penguapan 3 dan 4 sebesar 25 cmHg dan 45cmHg agar proses penguapan lebih maksimal