LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN III MANAJEMEN PENGELOLAAN BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PG MODJOPANGGOONG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan jenis tanaman rumput rumput yang dibudidayakan sebagai tanaman penghasilan gula.Sebagai produk olahan tebu, gula merupakan produk komoditas penting bagi masyarakat dan juga bagi perekonomian negara Indonesia. Tanaman tebu sangat dibutuhkan sehingga kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk (Putri et al.,2013). Dengan bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan bahan kebutuhan pokok semakin meningkat termasuk kebutuhan gula. Peningkatan konsumsi gula tersebut hendaknya diikuti dengan peningkatan produktivitas tanaman tebu (The Wall Street Journal Indonesia, 2013). Industri gula berbasis tebu secara umum di Indonesia sangat bergantung pada pasokan bahan baku tebu yang sebagian besar masih mengandalkan tebu rakyat. Menurut Direktorat Jendral Perkebunan (2011) pabrik gula di Indonesia saat ini berjumlah 61 pabrik gula dengan kapasitas giling 353.738 TDC (ton cane per day) dengan luas areal perkebunan sekitar 436.000 ha.Salah satu pabrik gula di Indonesia adalah PG. Modjopanggoong.
PG Modjopanggoong merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang membudidayakan komoditas tebu. PG. Modjopanggoong berlokasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. PG. Modjopanggong beberapa kebun yang meliputi kebun tebu sendiri (TS), kebun tebu rakyat mandiri (TRM), kebun tebu rakyat kredit (TRK) dan HGU. PG. Modjopanggoong memilki iklim basah yang di klasifikasikan menurut Schimdt dan Ferguson berdasarkan data curah hujan. Banyak ilmu dan wawasan yang diperoleh dari Pabrik Gula Modjopanggoong diantaranya melalui kegiatan PKL Praktek Kerja Lapangan) diharapkan banyak mengetahui manajemen pengelolaan budidaya tanaman tebu yang diterapkan di Pabrik Gula Modjopanggoong kegiatan manajemen pengelolaan yang terdapat di Pabrik Gula Modjopanggoong semua ada dan lengkap namun tidak semua dapat diikuti karena keterbatasan waktu.