PERBANDINGAN JENIS DAN KADAR BAHAN PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET BLOTONG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Blotong belum dimanfaatkan secara maksimal dan kebanyakan hanya dimanfaatkan sebagai pupuk oleh petani. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah blotong adalah dengan membuatnya menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif. Hal ini berkaitan dengan pengembangan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan energi yang sedang terjadi saat ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kadar abu dari berbagai briket yang dihasilkan dengan jenis dan kadar bahan perekat yang berbeda. Semakin tinggi kadar air akan mengurangi suhu pembakaran maksimum adiabatik dan meningkatnya waktu yang digunakan untuk pembakaran sempurna. Sementara kadar abu akan menurunkan mutu bahan bakar padat karena dapat menurunkan nilai kalor. Hasil uji proksimat sangat mempengaruhi kualitas briket, briket yang baik memiliki kadar air dan kadar abu yang rendah. Pada penelitian ini, usaha untuk meningkatkan nilai kalor yaitu dengan menggunakan proses karbonisasi yang dilanjutkan dengan pembriketan melalui penambahan bahan perekat berupa tetes dan tapioka. Hasil penelitian semuanya telah memenuhi SNI 01-6235-2000 dengan kadar air terendah sebesar 3,34%, sedangkan untuk kadar air tertinggi pada perbandingan 2:4:1 sebesar 6,42%. Selain itu, untuk kadar abu yang memenuhi SNI hanya perbandingan massa 3:3:1 yaitu sebesar 6,26%.