Pengenalan Alat dan Proses Pengolahan Kelapa Sawit serta Biogas Plant di PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Hapesong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Kelapa sawit (Elaeise Guenensis Jacq) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan, daging buahnya dapat diolah menjadi Crude palm oil (CPO), dan kernelnya menjadi minyak inti sawit. Pengolahan Crude palm oil (CPO) dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, sortasi, perebusan, perontokan, dan pengepresan.Pengepresan akan menghasilkan dua keluaran yaitu padatan atau cairan, keluaran yang berupa padatan adalah inti kelapa sawit dan fiber, fiber akan menuju ke stasiun boiler sebagai bahan bakar, sedangkan inti akan disalurkan ke stasiun kernel, dan keluaran yang berupa cairan yaitu minyak kasar, akan dialirkan ke stasiun pemurnian. Pengolahan kelapa sawit juga menghasilkan limbah cair yang menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dikarenakan memiliki Biological Oxygen Demand(BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi, selain itu proses penampungan LCPKS pada bak–bak terbuka menghasilkan gas rumah kaca berupa CH4 dan CO2 yang berpotensi merusak lapisan ozon. sehingga perlu diolah sebelum dibuang keperairan, dan yang menjadi permasalahan saat ini adalah belum adanya upaya yang betul-betul optimal untuk dapat meminimalisir dampak negatif dari limbah pabrik kelapa sawit tersebut. Salah satu metode pengolahan LCPKS adalah secara anaerobik termofilik dan hasil akhir dari proses ini adalah biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.