ANALISA PENGARUH UMUR SIMPAN, SUHU DAN JENIS AIR TERHADAP KUALITAS MOLASSES

Molasse atau tetes tebu merupakan salah satu produk akhir hasil samping dari proses pengolahan gula. Molasses memiliki kandungan glukosa dan fruktosa yang merupakan gula reduksi dan asam amina. Apabila kandungan asam amino >0,6 % dan gula reduksi ini bereaksi dengan dipicu adanya suhu tetes >40℃ akan menyebabkan molasse di pabrik gula yang mana diasosiasikan dengan reaksi perusakan tetes. Dalam suhu yang tinggi akan mempercepat reaksi tapi bukan penyebab reaksi. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan molasses berdasarkan pendekatan metode Arrhenius menggunakan Accelerated Shelf Life Testing (ASLT). Metode ASLT merupakan suatu metode untuk menentukan pendugaan umur simpan yang dilakukan dengaan cara menyimpan tetes pada suhu tinggi sehingga produk cepat rusak. Dalam penelitian yang diamati pada analisa umur simpan molasses menunjukkan energi aktivitas pada parameter yang mencakup nilai pH, total asam, brix, kadar gula dan analisa visual. Parameter tersebut dianalisa mulai awal penyimpanan pada hari ke-0. Berdasarkan data hasil perhitungan umur simpan molasses didasarkan pada pH karena memiliki energi aktivitas terkecil yaitu yang diperoleh untuk sampel molasses mentah 1267,267 Kcal/mol umur simpan molasses mentah pada penyimpanan suhu ruang (30˚C) selama 11 bulan dan yang didapat untuk sampel molasses masak adalah 1917,523 Kcal/mol umur simpan molasses masak pada penyimpanan suhu 55 ˚C selama 13 bulan. Penelitian dengan menggunakan berbagai jenis air yang akan digunakan untuk analisa kualitas molasses air yang akan digunakan untuk kualitas molasse menggunakan air RO karena air RO air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, dan sehat.