PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP SIFAT FISIOLOGI DAN HASIL KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI DATARAN TINGGI DESA SARWODADI KECAMATAN PEJAWARAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Kopi merupakan komoditi perkebunan yang sedang naik daun seiring meningkatnya permintaan kopi baik dalam maupun luar negeri. Kualitas kopi arabika sangat dipengaruhi oleh manajemen teknik budidaya dan ketinggian tempat. Kecamatan Pejawaran merupakan wilayah yang sudah mengembangkan kopi arabika, namun demikian pengelolaan tanaman belum optimal sehingga produktivitasnya rendah. Penelitian survei dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan bulan September tahun 2019 di perkebunan kopi rakyat Desa Sarwodadi, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei di 4 lokasi dengan variasi ketinggian tempat yakni ketinggian 800, 1.000, 1.250, dan 1.400 m dpl. Sampel tanaman yang diambil sebanyak 10% dari total populasi tanaman. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah biji per dompol, hasil biji kopi kering per tanaman, bobot per biji, kerapatan stomata, lebar bukaan stomata dan kandungan klorofil daun. Keragaan budidaya di Desa Sarwodadi sangat beragam dan belum sesuai dengan budidaya kopi yang baik, para petani hanya mengambil hasil tanpa melakukan perawatan optimal seperti yang dianjurkan. Hasil biji terbaik dicapai pada lokasi dengan ketinggian tempat 1.250 m dpl sebesar 6,04 kg/tanaman, demikian pula karakter fisiologi yang meliputi kerapatan stomata 191,68 unit/mm2 dan lebar bukaan stomata 3,28 µm.