PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ALAMI EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) BUD SET The Effect of Concentration and Immersion Time Natural ZPT Moringa Leaf Extract Against Growth of Sugarcane (Saccharum Officinarum L.) Bud Set

Tanaman kelor memiliki banyak senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai obat maupun digunakan untuk memicu pertumbuhan tanaman Tanaman kelor mengandung hormon tumbuh ialah sitokinin dan zeatin. Pemanfaatan daun kelor dimanfaatkan sebagai zat pengatur tumbuh alami atau organik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pemberian daun kelor sebagai zat pengatur tumbuh alami serta lama perendaman terhadap pertumbuhan bibit tebu. Penelitian dilakukan di Kebun Praktik Politeknik LPP, Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dari bulan Januari hingga Juni 2020 (7 bulan). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama yaitu pemberian konsentrasi ekstrak daun kelor yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu: tanpa pemberian ekstrak daun kelor (K0), 10% (K1), 20% (K2), dan 30% ekstrak daun kelor (K3). Faktor kedua yaitu lama perendaman ekstrak daun kelor yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu: tanpa direndam ekstrak daun kelor (R0), 10 menit (R1), 20 menit (R2), dan 30 menit (R3). Terdapat 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 2 tanaman sehingga secara keseluruhan terdapat 96 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi ekstrak daun kelor dan lama perendaman. Pemberian konsentrasi ekstrak daun kelor dan lama perendaman tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan tersebut dan berpengaruh nyata secara tunggal yaitu konsentrasi terhadap berapa variabel yaitu tinggi tanaman, diameter batang, berat basah dan berat kering. Pemberian konsentrasi ekstrak daun kelor sebanyak 20% menghasilkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun berat basah dan berat kering yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pemberian ekstrak daun kelor.