RESPON PEMBERIAN PUPUK KASCING PADA MEDIA TANAM TANAH PASIRAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY

Kelapa sawit (Elaeis guineesis Jacq.) yaitu salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki produktivitas cukup tinggi sebagai penghasil minyak nabati serta sebagai sumber devisa negara. Tanah pasiran memiliki struktur remah dan bulir bulir sehingga proses aerasi dan drainase yang baik akan tetapi kurang dalam ketersediaan unsur hara. Perbaikan tanah pasiran digunakan kascing sebagai pembenah tanah. Kascing ialah pupuk organik yang berasal dari bekas budidaya cacing (Lumbricus rubellus) yang kaya akan kandungan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di kebun praktek Politeknik LPP Yogyakarta Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta pada bulan April sampai Juli 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menentukan dosis pemberian pupuk kascing terhadap kelapa sawit pada media tanam tanah pasiran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan yaitu X0 : Tanah pasiran 100%, X1 : Tanah pasiran 80% : Kascing 20%, X2 : Tanah pasiran 60% : Kascing 40%, X3 : Tanah pasiran 40% : Kascing 60%, X4 : Tanah pasiran 20% : Kascing 80%. Data pengamatan diuji dengan menggunakan ANOVA apabila terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di tanah pasiran. Perlakuan yang memberikan hasil terbaik ialah X3 : Tanah pasiran 40% : Kascing 60%.

Kata kunci : tanah pasiran, kascing, kandungan organik