Efektivitas Lilin Dari Minyak Jelantah (Wasted Cook Oil) Dengan Ekstrak Daun Kemangi Untuk Mengusir Nyamuk

Minyak goreng jelantah (wasted cook oil) merupakan minyak sisa penggorengan yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Penggunaan Minyak goreng dalam rumah tangga tiap tahun selalu meningkat, dan limbah dari bekas penggunaan minyak goreng juga meningkat seiring dengan penggunaan minyak goreng dirumah tangga. Pembuatan lilin anti-nyamuk dengan berbahan dasar minyak jelantah dan ekstrak daun kemangi dilakukan untuk mengurangi jumlah pencemaran lingkungan karena limbah rumah tangga yang disebabkan oleh pembuangan minyak jelantah. Minyak jelantah memiliki senyawa crude gliserol yang berguna sebagai bahan utama dari pembuatan lilin dan dengan tambahan ekstrak daun kemangi sebagai bahan anti-nyamuk. Pembuatan lilin anti nyamuk diawali dengan reaksi alkoholisis untuk mendapatkan crude gliserol dari minyak jelantah dengan pelarut methanol dan katalis basa yaitu NaOH. Ekstrak daun kemangi didapatkan dengan metode maserasi yang mana daun kemangi dikeringkan dan dihaluskan lalu direndam dalam pelarut, kemudian dilakukan penyaringan. Lilin anti nyamuk dibuat dengan mencampurkan bahan – bahan berupa asam stearat, parafin, crude gliserol, dan ekstrak daun kemangi yang kemudian dicetak. Pengujian yang dilakukan antara lain: uji titik leleh, pengujian waktu bakar, uji tingga nyala api, uji efektivitas lilin anti-nyamuk dan uji organoleptik.

Kata Kunci: Crude Gliserol, Ekstrak Kemangi, Lilin, Minyak Jelantah, Reaksi Alkoholisis