Pengaruh Komposisi Papan Partikel Berbahan Pelepah Kelapa Sawit dan Ampas Tebu Dengan Perekat Damar

Hutan di Indonesia semakin menurun sehingga membuat industri kayu mengalami kesulitan. Seiring berjalannya waktu, bahan baku papan partikel semakin bervariasi. Limbah industri perkebunan kelapa sawit yaitu pelepah sawit dan industri gula yaitu tebu dapat mensubstitusi penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan papan partikel karena terdapat kandungan serat berlignoselulosa yang cukup tinggi. Metode yang digunakan yaitu pengempaan panas dengan suhu 160ºC dan tekanan 50 kg/cm² selama 10 menit. Komposisi yang digunanakan yaitu dengan perbandingan pelepah kelapa sawit : ampas tebu : perekat damar sebagai berikut: P1 (112,5 : 37,5 : 30) g, P2 (112,5 : 37,5 : 45) g, P3 (112,5 : 37,5 : 60) g, P4 (75 : 75 : 30) g, P5 (75 : 75 : 45) g, P6 (75 : 75 : 60) g, P7 (37,5 : 112,5 : 30) g, P8 (37,5 : 112,5 : 45) g, P9 (37,5 : 112,5 : 60) g. Hasil penelitian menunjukkan komposisi terbaik ada pada sampel P3 dengan nilai hasil uji kerapatan sebesar 0,499 g/cm³, nilai uji kadar air sebesar 2,1%, nilai uji daya serap air sebesar 130,41%, nilai uji pengembangan tebal sebesar 23,53% dan nilai uji keteguhan patah (MOR) sebesar 7,703 kgf/cm².