Evaluasi Kinerja Pabrik Ditinjau dari Nilai Overall Recovery di Pabrik Gula Pandjie

Pabrik gula merupakan unit usaha yang bertanggung jawab untuk memproduksi gula dengan cara mengambil sukrosa sebanyak mungkin dari batang tebu dalam bentuk Kristal. Dalam menjalankan suatu proses di pabrik gula, sangatlah penting untuk memiliki sebuah tolok ukur yang dapat mengukur efisiensi kinerja pabrik dan dibutuhkan suatu parameter yang bisa dijadikan perbandingan. Efisiensi kinerja pabrik gula dapat ditinjau menggunakan nilai Overall Recovery (metode ISSCT) dan nilai efisiensi pabrik (metode Jawa). Sebuah pabrik gula dikatakan efisiensi apabila nilai standar pabrik gula lebih besar dari nilai standar normalnya dan semakin efisien proses produksi gula maka semakin tinggi profit dan keuntungan yang dapat diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja pabrik menggunakan angka Overall Recovery (metode ISSCT) dan mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi angka Overall Recovery. Semakin tinggi nilai Overall Recovery pabrik gula, maka semakin baik kinerja pabrik gula tersebut karena mampu meminimalkan kehilangan sukrosa yang ikut terlarut ke dalam blotong Hasil penelitian menunjukkan nilai Overall Recovery yang didapat sebesar 69,49%, hal ini menunjukkan bahwa efisiensi kinerja pabrik masih belum mencapai standar normal nilai OR yaitu 80 – 90%. Tinggi rendahnya efisiensi kinerja pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas tebu, kualitas nira mentah dan kehilangan gula.

Kata kunci : Overall Recovery, Pabrik Gula, Efisiensi Pabrik, ISSCT, Kinerja Pabrik, Parameter