Pengaruh Penambahan Variasi Kadar Asam Phospat Terhadap Kecepatan Pengendapan Kotoran Pada Nira Encer di Stasiun Pemurnian, Pabrik Gula Kedawoeng

Tujuan dari Stasiun Pemurnian untuk memisahkan zat gula dengan zat bukan gula yang terdapat di dalam nira. Stasiun pemurnian juga merupakan salah satu faktor penting terhadap kualitas gula produk, yaitu proses yang terjadi adalah
menghilangkan unsur non gula yang ada pada nira dengan menghindari kehilangan gula sekecil mungkin. Proses pemurnian nira yang baik dan benar yaitu dengan menggunakan bahan pembantu yang berfungsi sebagai katalisator,
mengikat zat bukan gula didalam nira, pemutih atau penjernih larutan dan sebagainya. Di stasiun pemurnian pada PG Kedawoeng terdapat tahapan proses melalui defekasi, pemanasan dan pengendapan. Pada tahapan defekasi ini
menggunakan bahan pembantu proses berupa susu kapur yang berfungsi sebagai zat pengikat bukan gula agar dapat mudah dipisahkan. Phospat juga merupakan salah satu bahan pembantu proses yang digunakan dalam stasiun pemurnian terlebih dalam proses pengendapan kotoran dimana phospat berperan sebagai inti endapan. Penggunaan asam phospat yang optimal akan menghasilkan nira jernih yang berkualitas dengan kecepatan pengendapan yang optimal namun dengan biaya yang sesuai. Kadar asam phospat yang optimal adalah 350 ppm dengan
kecepatan endapan optimal dan menghasilkan turbidity <100 ppm SiO2.