PENGARUH JUMLAH AIR SIRAMAN PADA PROSES PUTERAN (SENTRIFUGASI) TERHADAP WARNA LARUTAN GULA KRISTAL DAN HARKAT KEMURNIAN TETES DI PABRIK GULA PAGOTTAN

Gula kristal putih merupakan bahan pemanis alami dari bahan baku tebu yang digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun untuk bahan baku industri pangan. Untuk mempermudah pemisahan gula dengan stroopnya dilakukan dengan ditambahkan air siraman untuk menghilangkan lapisan stroop
yang masih menempel pada kristal gula. Banyaknya jumlah air yang digunakan akan berpengaruh terhadap mutu gula kristal yaitu warna ICUMSA gula kristal dan juga berpengaruh terhadap hasil samping proses produksi gula yaitu Harkat
Kemurnian tetes (molasses). Analisa warna ICUMSA ini didasarkan oleh metode spektofotometri dengan keuntungan waktu yang digunakan untuk analisa relatif lebih cepat dengan ketelitian yang cukup tinggi. Parameter lain yaitu Harkat kemurnian tetes yang merupakan hasil samping dari proses produksi kristal gula.Hasil penelitian menunujukkan bahwa semakin banyak jumlah air siraman yang diberikan dalam proses pemutaran maka warna larutan gula (ICUMSA) akan
semakin rendah dan HK tetes akan semakin tinggi. Jumlah air siraman yang paling optimal diberikan pada puteran HGF (High Grade Fugal) yaitu 15% dengan hasil warna ICUMSA 348,7 IU dan jumlah air siraman yang paling optimal diberikan
pada puteran LGF (Low Grade Fugal) yaitu 4% dengan hasil HK tetes 34,4%.