PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE-NURSERY TERHADAP PEMBERIAN BIOCHAR KAYU DAN ABU KAYU SONOKELING

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah salah satu jenis tanaman dari famili Arecaceae yang menghasilkan minyak nabati. Faktor bibit memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan penanaman kelapa sawit. Biochar adalah produk karbon sangat ringan. Namun, biochar berbeda dari yang lain karena diberikan dalam tanah sebagai pembenah tanah dan bermanfaat bagi lingkungan. Abu merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti kapur hal ini disebabkan abu mengandung unsur Ca dan Mg. Pemberian biochar kayu dan arang kayu mampu memperbaiki sifat fisik, kimia serta biologi tanah pada pembibitan tanaman kelapa sawit. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di kebun Praktek Politeknik LPP Yogyakarta yang beralamat di Wedomartani, Kabupaten Sleman pada bulan Maret – Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial 9 perlakuan dengan 4 ulangan terdiri dari A0 (Kontrol), A1 (Biochar kayu : tanah = 1:1), A2 (Biochar kayu : tanah = 1:2), A3 (Biochar kayu : tanah = 2:1), A4 (Biochar kayu : tanah = 3:1), A5 (Abu kayu: tanah = 1:1), A6 (Abu kayu : tanah = 1:2), A7 (Abu kayu : tanah = 2:1), A8 (Abu kayu : tanah = 3:1) apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT. Hasil penelitian Pemberian biochar kayu dan abu kayu memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, diameter batang, panjang akar, berat segar dan berat kering tanaman. Pemberian biochar kayu dan abu kayu dapat meningkatkan kadar air, C-Organik, P2O5 tersedia dan K2O tersedia. Pemberian biochar tidak meningkatkan kadar N tersedia dan pH di dalam tanah karena proses dekomposisi belum berjalan secara sempurna. Sedangkan Pemberian abu kayu membuat pH di dalam tanah menurun karena adanya aktivitas organisme tanah dalam proses dekomposisi.