LAPORAN STUDI KASUS EFIKASI EKTRAK Ageratum conyzoides SEBAGAI PENGENDALI GULMA PASCA TUMBUH PADA BERBAGAI KONSENTRASI

ikbar, thomy firdausi (2022) LAPORAN STUDI KASUS EFIKASI EKTRAK Ageratum conyzoides SEBAGAI PENGENDALI GULMA PASCA TUMBUH PADA BERBAGAI KONSENTRASI. Final Report thesis, Politeknik LPP Yohyakarta.

[thumbnail of Ikbar Thomy Firdausi_1904001_Laporan_studi_Khasus_PENGARUH_ZAT_ALELOPATI_YANG_TERKANDUNG (2).pdf] Text
Ikbar Thomy Firdausi_1904001_Laporan_studi_Khasus_PENGARUH_ZAT_ALELOPATI_YANG_TERKANDUNG (2).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu dan tempat yang tidak tepat atau tumbuhan yang tumbuh dan tidak dikehendaki dan dianggap merugikan, menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Adanya gulma dapat menimbulkan persaingan antara tanaman dengan gulma. Persaingan antara gulma dan tanaman mengakibatkan perebutan unsur hara, air, dan cahaya matahari dan menimbulkan kerugian dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas. Pada dasarnya antara gulma satu dengan tanaman gulma yang lain dapat menimbulkan persaingan dengan interaksi alelopati menggunakan zat alelokima yang dihasilkan. Salah satu gulma yang dapat menyebabkan interaksi alelopati adalah Ageratum conyzoiedes. Gulma Ageratum conyzoides diketahui mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, terpena, kromen, kromon, benzofuran, kumarin, minyak atsiri, sterol dan tannin yang dapat menghambat pertumbuhan gulma.
Percobaan dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Februari 2022 di Kebun Praktek Krajan. Percobaan non factorial dengan perlakuan konsentrasi ekstrak Ageratum conyzoides dalam beberapa taraf perlakuan yaitu 0% (A0), 1% (A1), 3% (A2), 5% (A3) dan 7% (A4) per m² diawali dengan anaveg pada unit percobaan, pengaplikasian ekstrak Ageratum conyzoides sampai dengan analisis data hasil pengamatan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak Ageratum conyzoides sebagai bahan herbisida hayati yang ramah lingkungan untuk mengendalikan gulma.
Gulma Oplismenus undulatifolius merupakan gulma yang paling mendominasi di semua unit percobaan, rata-rata populasi Oplismenus undulatifolius mencapai 60%, dominasi gulma kedua adalah Vigna vexillata dengan rata rata populasi adalah 19,5%, dan untuk dominasi gulma terbanyak ketiga adalah Carex plantaginea dengan rata-rata populasi 7,1%. Ketiga gulma tersebut merupakan gulma dengan golongan rerumputan.. Konsentrasi A3 (konsentrasi 3%) merupakan konsentrasi yang menimbulkan gejala kematian paling besar dan dibandingkan dengan perlakuan lain.

Item Type: Thesis (Final Report)
Creators:
Creators
NIM/NIDN
ikbar, thomy firdausi
19.04.001
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDK/NIDN
Thesis advisor
Ir. Pantja, Siwi VR Ingesti, MP
0008036301
Thesis advisor
Retno, Muningsih,SP. M.Sc
0526037901
Corporate Creators: Politeknik LPP Yogyakarta
Uncontrolled Keywords: Alelopati, Gulma, Alelokima, Herbisida, Nabati
Subjects: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 634 Perkebunan, buah-buahan dan ilmu kehutanan
Thesis Strata: Diploma III
Divisions: DIII Budidaya Tanaman Perkebunan
Depositing User: Ikbar Thomy Firdausi
Date Deposited: 02 Sep 2022 02:42
Last Modified: 02 Sep 2022 02:42
URI: https://repository.polteklpp.ac.id/id/eprint/2356

Actions (login required)

View Item
View Item