“Modifikasi Alat Jalu Pengait Egrek (JPEG) dan Penanda pada Fiber Egrek untuk Meminimalkan Over Prunning serta Losses Tandan Buah Segar (TBS) di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Tanjung Jati, Sumatera Utara

Permasalahan yang sering ditemukan dalam kegiatan panen di areal pokok kelapa sawit umur 9-12 Tahun (TM Remaja) adalah over pruning atau terlalu banyak pelepah kelapa sawit yang diturunkan akibat buah terjepit karena keterbatasan alat panen egrek untuk curi TBS seperti di areal TM awal.
Pemanen cenderung memotong pelepah kursi saat kondisi buah terjepit sehingga manajemen kanopi tidak sesuai. Manajemen kanopi yang tidak sesuai akan mempengaruhi produktivitas pokok kelapa sawit dalam periode produksi berikutnya. Jumlah pelepah yang tepat adalah dimana kondisi jumlah pelepah
dapat memberikan produksi maksimum dan memperkecil kehilangan produksi. Jumlah pelepah yang optimum untuk mendapatkan produksi yang maksimum yaitu 48-56 pelepah pada tanaman kelapa sawit remaja dan 40-48 pelepah pada
tanaman kelapa sawit tua