PENGARUH PEMBERIAN AIR IMBIBISI TERHADAP KADAR AIR, POL DAN NILAI KALOR AMPAS DI PTPN XI – PABRIK GULA SEMBORO

Air imbibisi digunakan untuk mengurangi kehilangan gula. Suhu air imbibisi yang terlalu tinggi akan menyebabkan zat lilin yang terkandung dalam tebu larut sehingga dapat menimbulkan terjadinya slip pada rol gilingan. Jika suhu
air imbibisi kurang panas maka tidak dapat membuka sel-sel tebu sehingga masih mengandung gula pada ampas.
Jika pemberian air imbibisi yang kurang maka akan berpengaruh pada stasiun boiler, yaitu masih basahnya ampas hasil gilingan akhir yang dapat mengurangi nilai kalor ampas dan zat kering ampas. Sebaliknya, pemberian air imbibisi yang berlebihan menyebabkan beratnya proses di stasiun penguapan dikarenakan air yang diuapkan terlalu banyak sehingga dapat terjadi pemborosan uap. Untuk menghasilkan pol ampas yang rendah maka ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan seperti : tekanan hidrolik maksimal, tempat pemberian air imbibisi tepat pada saat ampas keluar dari rol gilingan, suhu imbibisi optimal 70-85 oC dan preparation index yang menunjukkan kinerja alat pendahuluan.
Metode yang digunakan yaitu dengan cara pemanasan ampas yang
kemudian dicek pol dan kadar air ampas. Kadar air ampas yang optimal pada gilingan semboro 1 yaitu pada saat imbibisi % tebu sebanyak 26,48% dengan kadar air ampas sebesar 47,2% dan nilai kalor yang dihasilkan sebesar 1965,5 kkal/kg
serta kadar pol terendah 1,72%, sedangkan kadar air ampas yang paling optimal pada gilingan semboro 2 yaitu pada saat imbibisi % tebu sebanyak 35,9% dengan kadar air ampas sebesar 45,6% dan nilai kalor yang dihasilkan sebesar 2041,8
kkal/kg serta kadar pol terendah 1,72.