Pengaruh Penambahan Cane Trash (Daduk dan Siwilan) Terhadap Hasil Optimasi Sintesis Furfural Berbahan Baku Bagasse - Laboratorium Teknologi Pengolahan Politeknik LPP Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Cane trash terhadap hasil optimasi sintesis furfural berbahan baku bagasse. Proses pengolahan furfural menggunakan metode hidrolisis asam, yaitu dengan bantuan
asam (CH3COOH) sebagai pengekstraknya. Cane trash dan bagasse merupakan limbah dari pengolahan Pabrik Gula (PG). Dengan adanya pemanfaatan limbah industri ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah terkait zero waste
industry selain dapat menambah pendapatan bagi industri nantinya. Hidrolisis dilakukan dengan cara mereaksikan bahan baku (bagasse murni dan campuran bagasse dan Cane trash) dengan asam asetat di dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan pengaduk, pemanas, pendingin dan thermometer. Perbandingan hasil furfural antara kedua bahan baku dilakukan melalui uji gugus fungsi dengan alat spektrofotometer Fourier Transform Infra-Red (FT-IR), uji warna larutan furfural dan analisis kuantitatif dengan perhitungan yield furfural. Dari hasil penelitan didapatkan bahwa dengan penambahan Cane trash pada bagasse, yield
furfural dapat meningkat dan penggunaan kadar katalis asam asetat cenderung lebih rendah. Ini pastinya lebih ekonomis dari segi biaya penggunaan katalis. Setelah dilakukan perbandingan, hasil optimal furfural tertinggi dihasilkan dari bahan baku campuran bagasse dan Cane trash dengan yield sebesar 12,88% pada penggunaan kadar asam asetat 14% dengan suhu 90oC. Jadi dapat disimpulkan bahwa penambahan Cane trash tebu akan lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan
furfural dengan kuantitas yang tinggi.
Kata Kunci : Furfural, Bagasse, Cane trash, Hidrolisis, Asam Asetat